Metro Jateng
Berita Jawa Tengah

Pentingnya Mitigasi Bencana: BPBD Banyumas Gelar Sosialisasi dan Simulasi Gempa Bumi di Sekolah

BERITA ADVETORIAL

METROJATENG.COM, PURWOKERTO – Bencana alam, seperti gempa bumi, bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Oleh karena itu, kesiapsiagaan masyarakat, khususnya generasi muda, menjadi hal yang sangat penting untuk mengurangi risiko dan dampak yang ditimbulkan. Sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan terkait bencana alam, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas menggelar sosialisasi dan simulasi evakuasi gempa bumi di beberapa sekolah di wilayah tersebut.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Banyumas, Barkah mengungkapkan bahwa kemampuan tanggap darurat merupakan hal mendasar yang harus dimiliki oleh setiap individu. Dalam hal ini, para siswa menjadi sasaran utama karena mereka adalah generasi penerus yang akan mengedukasi dan memberikan contoh kepada masyarakat sekitar mengenai pentingnya mitigasi bencana.

“Pentingnya kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi bencana gempa bumi tak bisa dianggap remeh. Melalui edukasi yang tepat, para siswa diharapkan dapat bertindak dengan cepat dan tepat saat terjadi bencana,” jelas Barkah.

Sementara itu, dalam sosialisasi di SMP Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), staf BPBD Banyumas, Awal memaparkan tentang gempa bumi sebagai peristiwa pelepasan energi dari dalam bumi secara tiba-tiba, yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Dimana energi yang dipancarkan ke segala arah merupakan gelombang gempa bumi, sehingga efeknya dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi.

“Gempa bumi ini terjadi akibat permukaan bumi terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik besar. Lempeng tektonik adalah lapisan keras kerak bumi yang mengapung di atas lapisan cair dan panas (lapisan mantle),” jelasnya.

Caption Foto : Staf BPBD Banyumas, Awal memaparkan tentang gempa bumi kepada para siswa SMP UMP. (Foto : Dok.BPBD Banyumas).

 

Penyebab Gempa Bumi

Lempeng tektonik bergerak (1-10cm/tahun) menyebabkan terjadinya interaksi satu sama lain. Lempeng yang saling bertabrakan dapat menimbulkan patahan. Patahan pada lempeng akan menyebabkan pelepasan energi dalam bentuk getaran dan gelombang ke segala arah dan itu yang disebut sebagai gelombang gempa.

“Gempa kuat, dan struktur bangunan lemah, ditambah kondisi tanah lunak akan memicu kerusakan,” ungkapnya.

Awal menyebut, Indonesia sangat rawan gempabumi dan tsunami. Dan sumber gempanya sangat banyak yaitu zona sumber gempa Megathrust sebanyak 13 segmen dan zona sumber gempa sesar aktif sebanyak 295.

“Megathrust adalah sumber gempa subduksi lempeng, dimana terdapat bidan kontak antar dua lempeng tektonik di kedalaman dangkal kurang dari 50 km,” tambahnya.

Tingginya potensi gempa di Indonesia membuat simulasi evakuasi bencana sangat vital. Dalam acara simulasi yang dilaksanakan di SMP UMP, para siswa diajarkan cara-cara evakuasi yang benar dan cepat. Saat sirine peringatan gempa berbunyi, siswa langsung bergerak menuju tempat terbuka yang aman, menjauh dari bangunan yang dapat berisiko rubuh.

Melalui kegiatan sosialisasi ini, BPBD Banyumas berharap dapat menumbuhkan kesadaran lebih luas tentang pentingnya mitigasi bencana, tidak hanya di sekolah, tetapi juga di lingkungan rumah dan masyarakat sekitar. Edukasi mengenai kesiapsiagaan bencana yang diberikan pada usia dini, akan membekali para siswa dengan keterampilan tanggap darurat yang dapat menyelamatkan nyawa mereka di masa depan.

Selain mempersiapkan diri secara pribadi, para siswa juga diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang menyebarkan pengetahuan mitigasi bencana ke lingkungan sekitar mereka. Semakin banyak masyarakat yang sadar dan siap menghadapi bencana, semakin rendah pula risiko yang ditimbulkan akibat bencana alam.

Comments are closed.