Metro Jateng
Berita Jawa Tengah

Banjir Semarang, Banyak Warga Terdampak Menolak Dievakuasi

0

METROJATENG.COM, SEMARANG – Meskipun banyak rumah warga Semarang yang tergenang banjir, namun sebagian besar dari warga menolak untuk dievakuasi. Warga memilih untuk bertahan di rumahnya masing-masing, karena ketinggian air tidak terlalu dalam.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengungkapkan, saat ini pihaknya fokus untuk melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak banjir. Evakuasi antara lain dilakukan di kawasan Taman Hasanudin, Kuningan, Kecamatan Gayamsari, Tlogosari, Muktiharjo serta sekitar kampus Universitas Semarang (USM).

“Kita fokus untuk evakuasi warga terdampak banjir. Namun banyak warga yang menolak dievakuasi, dengan alasan genangan air tidak terlalu tinggi dan masih bisa beraktivitas di rumah”, ucapnya di sela-sela peninjauan ke lokasi banjir.

Beberapa warga jika harus mengungsi, juga lebih memilih untuk mengungsi ke rumah saudaranya. Dan bagi warga yang memiliki rumah dua lantai, juga memilih untuk tetap bertahan di rumah. Melihat kondisi tersebut, Mba Ita, sapaan Hevearita, tetap meminta agar Basarnas bersama TNI-Polri, PMI dan sukarelawan kebencanaan bersiapsiaga penuh untuk melakukan evakuasi atau memberikan pertolongan kepada warga terdampak.

“Ada juga warga yang sudah dievakuasi, untuk jumlahnya masih dilakukan pendataan”, ucapnya.

Dapur Umum

Saat ini, dapur umum untuk menunjang kebutuhan makan warga juga telah didirikan di lima lokasi. Dapur umum induk ditempatkan di Balai Kota Semarang. Lainnya berada di Kecamatan Semarang Utara, Kecamatan Gayamsari, Universitas Semarang (USM), dan Kecamatan Genuk.

“Kami juga mensuplai makanan siap saji, di antaranya kemudian juga ada roti, dan air minum”, jelasnya Ita.

Menurut Ita, ada sekitar enam kecamatan yang terdampak, yaitu Kecamatan Gayamsari, Kecamatan Genuk, Kecamatan Pedurungan, Kecamatan Semarang Utara, dan Kecamatan Tugu.

Leave A Reply

Your email address will not be published.