Ini Sosok Mantan Direktur Bank Jateng yang Dilaporkan ke KPK Bersama Ganjar Pranowo
METROJATENG.COM, SEMARANG – Mantan Direktur Utama Bank Jateng, Supriyatno dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama dengan mantan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo atas dugaan gratifikasi. Supriyatno yang resmi menjabat sebagai direktur Bank Jateng sejak Tahun 2014 ini, sebenarnya masa tugasnya baru habis Tahun 2026 mendatang, tetapi ia mengundurkan diri pada bulan Agustus 2023, menjelang tahapan Pilpres dimulai.
Masa jabatan Supriyatno di Bank Jateng, membersamai Ganjar Pranowo sejak awal menjadi gubernur Jateng. Ganjar dua periode menjadi gubernur Jateng, ia terpilih pada Pilkada 2013 dan 2018, hingga masa jabatannya habis pada Tahun 2023 lalu.
Begitu pula Supriyatno yang mulai menjabat direktur Bank Jateng sejak Tahun 2014 dan mengundurkan diri pada Tahun 2023. Keduanya dikenal cukup dekat, sebagai sesama alumi Universitas Gadjah Mada (UGM).
Di bawah kepemimpinan Supriyatno, banyak inovasi yang dilakukan Bank Jateng, diantaranya adalah program kredit murah sektor produktif untuk pengembangan UMKM serta kredit Kredit Usaha Rakyat (KUR) berbunga murah. Dua hal itu pula yang selalu ditekankan Ganjar selama pemerintahannya di Jateng.
Tidak dapat dipungkiri, Supriyatno berhasil meningkatkan aset Bank Jateng cukup signifikan selama kepemimpinannya. Tahun 2014, saat pertama Supriyatno menjadi direktur, aset Bank Jateng masih kisaran Rp 35,74 triliun. Dan pada Tahun 2023, asetnya mengalami kenaikan menjadi Rp 84,49 triliun.
Peningkatan aset tersebut, tentunya juga diikuti peningkatan laba perusahaan yang terus meningkat. Sayangnya, Supriyatno mengajukan surat pengunduran diri dengan alasan regenerasi pada Mei 2023 dan permohonan tersebut disetujui Ganjar selaku gubernur Jateng pada saat itu, pada bulan Agustus 2023.
Saat ini kedua sahabat tersebut dilaporkan oleh Indonesia Police Watch (IPW) ke KPK atas dugaan gratifikasi senilai Rp 100 miliar lebih.
Comments are closed.