Metro Jateng
Berita Jawa Tengah

Awal 2024, Kemiskinan Ektrim di Banyumas Ditarget Menurun Sigifikan

Ini Peran Dinsospermasdes Banyumas

METROJATENG.COM, PURWOKERTO – Awal tahun 2024, kemiskinan ektrim di Kabupaten Banyumas ditargetkan menurun signifikan. Berbagai upaya terus dilakukan seluruh komponen, termasuk Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermasdes) Banyumas.

Kepala Dinsospermasdes Banyumas, Arif Triyono S.Sos menyampaikan, baru-baru ini pihaknya mengumpulkan para sekretaris desa (sekdes) untuk dilakukan koordinasi terkait penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Mengingat perlu ada sinkronisasi antara proses pembangunan di desa-desa dengan program pemerintah kabupaten.

“Dua hari lalu, para sekdes dikumpulkan terkait penyusunan APBDes 2024, pada kesempatan tersebut Bapak Pj Bupati menekankan bahwa, kemiskinan ektrim di Banyumas harus menurun signifikan tahun depan, kalau bisa sesuai target harus tuntas. Sehingga harus berbagi peran antara desa dan pemkab, dimana program-program pembangunan di desa diarahkan supaya selaras dengan program pengentasan kemiskinan”, terangnya, Selasa (12/12/2023).

Lebih lanjut Arif menjelaskan, ada delapan indikator kemiskinan ektrim, yaitu rumah layak huni, akses listrik, akses air bersih, jamban, sekolah, intervensi disabilitas, pekerjaan dan intervensi resiko stunting. Dalam penanganan delapan indikator tersebut, melibatkan berbagai pihak, baik dari Pemkab Banyumas maupun unsur BUMN, BUMD serta pihak swasta.

“Penanganan kemiskinan ektrim ini menjadi tanggung jawab semua pihak. Bapak Pj Bupati juga selalu menekankan agar semua bergerak, menuntaskan kemiskinan ektrim. Untuk penanganan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) misalnya, ada keterlibatan dari Baznas Banyumas, serta propinsi, BUMN, BUMD serta dinas-dinas”, tuturnya.

Pendataan

Terkait peran Dinsospermasdes, Arif menyebut, pada awal tahun 2024, Dinsospermasdes akan melakukan pendataan menyeluruh terkait kemiskinan ektrim. Mulai dari RTLH, akses listrik, air bersih, anak putus sekolah, lapangan pekerjaan hingga stunting serta disabilitas. Pendataan ini penting dilakukan, supaya langkah-langkah pengentasan kemiskinan ektrim tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

“Dalam bekerja, harus disertai dengan data yang valid, sehingga semua keputusan ataupun kebijakan tepat sasaran”, jelasnya.

Melihat trend sejak bulan September 2023 ini, lanjutnya, angka kemiskinan ektrim sudah mulai menurun di Banyumas. Misalnya untuk akses listrik, ada keterlibatan Corporate Social Responsibility (CSR) dari pihak PLN. Begitu pula dengan RTLH, akses air bersih dan lainnya.

“Kerja gotong-royong dengan disertai pendataan yang valid, hasilnya akan lebih maksimal, target kita awal tahun depan kemiskinan ektrim sudah zero, jika belum tercapai, maka minimal sudah menurun signifikan”, pungkasnya. (adv)

Comments are closed.