Masuk 15 Besar Desa Maju, Desa Karangkemiri Terus Berbenah
METROJATENG.COM, PURWOKERTO – Lolos menjadi 15 desa maju dan mandiri dalam lomba desa wisata nusantara yang diselenggarakan Kementrian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Desa Karangkemiri, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah terus berbenah.
Kades Karangkemiri, Nanang Pranoto mengatakan, keberhasilan desanya tersebut tidak lepas dari support serta bimbingan berbagai pihak, salah satunya adalah Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermasdes) Banyumas.
“Pendampingan dari Dinsospermasdes cukup intens, terutama dalam peningkatan kapasitas Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Sebab, kelembagaan itu nomor satu, sehingga BUMDes harus kuat dan kompak supaya bisa memajukan desa bersama-sama”, terang penasihat BUMDes Mandiri Sejahtera ini.
Salah satu usaha yang dikelola BUMDes saat ini dan menyumbang Pendapatan Asli Desa (PADes) cukup signifikan adalah Wahana Candi Edukasi yang berlokasi di Dusun Karangjengkol. Wahana yang dirintis pada akhir tahun 2018, tahun ini ditarget bisa berkontribusi ke PADes hingga Rp 500 juta. Sampai dengan bulan Oktober ini, pendapatan Candi Edukasi sudah mencapai Rp 382 juta.

Wahana Candi Edukasi
Tempat wisata seluas 11.200 meter persegi ini kini semakin banyak dikunjungi wisatawan. Memasuki area Wahana Candi Edukasi, pengunjung disambut suasana teduh dengan banyaknya pepohonan. Terdapat dua kolam renang, yaitu kolam renang anak dan dewasa yang letaknya berdampingan, kemudian ada playground, taman kelinci, flyng fox, flyng bike, sky bridge hingga area panahan dan ketapel.
Tempat ini juga dilengkapi pendopo serta ruang pertamuan terbuka yang bisa digunakan untuk berbagai pertemuan dalam jumlah besar.Selain itu juga ada coffe shop Candi, tempat nongkrong dengan pemandangan alam.
“Anak-anak PAUD dan TK banyak yang datang untuk berwisata sekaligus belajar bersama guru mereka. Karena wahana ini lengkap sebagai sarana edukasi, mereka bisa memberi makan kelinci, outbond ataupun mencoba permainan tradisional ketapel dan memanah”, kata Kades Nanang.
Saat ini, selain paket outbond, pihak pengelola juga sedang menyiapkan paket wisata lainnya, dimana wisatawan bisa berkunjung ke pengranjin nira, serta pengrajin bambu di desa tersebut. Penambahan paket di luar wahana Candi ini, menurut Nanang, sebagai upaya untuk mengangkat ekonomi masyarakat sekitar.
“Bidang usaha BUMDes ada beberapa seperti kios desa, peternakan kambing, pertanian serta PAM desa. Dari beberapa usaha tersebut, penyumbang PADes terbesar masih dari sektor pariwisata, karenanya berbagai inovasi terus kita lakukan, salah satunya dengan paket berkunjung ke pengrajin nira dan bambu”, pungkasnya. (adv)