Metro Jateng
Berita Jawa Tengah

Program Book Week Puhua School, Tingkatkan Literasi dan Kepekaan Siswa

0

METROJATENG.COM, PURWOKERTO – Sekolah 3 Bahasa Putera Harapan (Puhua) School Purwokerto memiliki cara tersendiri untuk meningkatkan literasi dan kepekaan siswa, yaitu melalui program book week. Program ini mengasah imajinasi dan pandangan anak, meningkatkan literasi dan kepekaan mereka, hingga melahirkan karya nyata.

Kepala Sekolah SD Puhua Purwokerto, Yohanes Tri Cahyadi B.Sc, S.Pd, M.Pd.K mengatakan, semua siswa Puhua dilatih agar mampu memahami konteks narasi sesuai jenjang usianya melalui kurikulum terintegrasi berbasis bacaan. Tujuannya agar antara anak dan bahan bacaan memiliki kedekatan yang lekat melalui berbagai metode ajar modern sekaligus dinamis.

“Hasilnya adalah sebuah buku cerita dengan kisah imajinatif dan kreatif serta jujur keluar dari setiap pemikiran anak. Bahkan buku berjudul Imajinasi dan Mimpiku ini dapat membuat kita hanyut dalam kisah-kisah lucu, sedih, hingga tertawa, dan berempati saat membacanya”, terangnya.

Lebih lanjut Yohanes memaparkan, anak dalam proses pendidikan di Puhua School adalah entitas otonom yang memiliki keistimewaan sendiri-sendiri dan harus lahir kembali dalam versi terbaiknya melalui pola pendidikan yang humanis. Puhua School menyadari hal ini bahkan sejak anak usia dini.

“Saat kami mengajak siswa membukukan karya mereka, setiap imajinasi dalam 38 cerita asli anak-anak ini menjadi begitu bermakna”, ucapnya

Asah Imajinasi

Guru Bahasa Indonesia Puhua School Purwokerto, Ardiyah Gondorini mengatakan, ide awal cerita bermula dari pelajaran Bahasa Indonesia. Ardiyah berupaya membuka cakrawala anak mengenali kemampuan mereka. Bagi anak yang tidak mahir menulis, diajak menggambar, bagi yang tidak punya ide, diajak menyelami pengalaman pribadi mereka, sedang untuk anak yang kaya ide, diajak merangkai struktur logika berbasis nalar logis. Anak-anak diajak memulai langkah pertama mereka menggurat tulisan maupun gambar sesuai dengan imajinasi yang dikembangkan melalui berbagai metode ajar. Kepercayaan diri dibangun melalui kesempatan dan ajakan berani memulai dari nol tanpa takut salah sedikitpun.

Hasilnya, selama satu semester setiap anak di kelas 6 Puhua Primary (SD) angkatan 2023-2024 ini menorehkan puluhan imajinasi apik dengan gaya bahasa khas anak. Kisah asli karya anak, serta kejujuran yang terbalut dalam logika terstruktur yang cukup baik di usia mereka serta membawa pesan moral yang mereka inspirasikan dari berbagai nilai dan budi baik dari perilaku sehari-hari sebagai kebiasaan yang ditanamkan di sekolah. Jika ada kesulitan dalam proses menulis, anak-anak kerap bertanya dan beropini.

“Secara terbuka dan fasih anak-anak mendiskusikan alur, bahkan pilihan kata yang mereka sematkan sesuai dengan rasa bahasa yang ingin mereka sampaikan. Hasilnya begitu mengharukan. Puluhan anak-anak ini berhasil membuktikan bahwa menulis bisa dilakukan siapa pun asalkan mau dan berusaha. Tak ada bakat yang benar-benar terpendam, dan tak ada peluang yang tak bisa diwujudkan hingga menjadi kenyataan,” jelasnya.

Literasi bagi para pendidik di Puhua School tak sebatas persoalan keterampilan baca-tulis belaka. Di dalamnya para guru menyematkan sebuah mimpi agar siswa mampu membuka mata serta hatinya untuk selalu bersahabat dengan buku, memahami isinya, mampu bercerita ulang, berani beropini, bahkan mampu menggali lebih dalam atas sebuah fakta.

”Proses literasi sebetulnya berada di titik penting ini. Terbentuknya karakter kepribadian siswa yang kuat, tak mudah dipengaruhi atau diprovokasi, dan memiliki kecerdasan intelektual berbekal rasa ingin tahu atau mencari tahu lebih dalam atas informasi yang diterimanya sebagai sebuah tujuan substansi pendidikan literasi di Puhua School”, pungkasnya.

Leave A Reply

Your email address will not be published.