Metro Jateng
Berita Jawa Tengah

BPJS Kesehatan Minta Masyarakat Validasi Info Seputar Program JKN

0

METROJATENG.COM, SEMARANG – Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang, Andi Ashar menghimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dan memvalidasi pesan berantai yang mengatasnamakan BPJS Kesehatan. Ia membenarkan pihaknya kerap kali menerima berbagai pertanyaan berupa pesan elektronik yang masuk ke gawai Peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

“Untuk menjangkau seluruh peserta, kami memang aktif menghubungi melalui pesan singkat yang kami kirimkan melalui whatsapp, contohnya seperti Whatsapp Blast Skrining Riwayat Kesehatan yang dikirimkan secara terpusat oleh BPJS Kesehatan,” ucap Andi, Kamis (10/8/2023).

Ia menjelaskan pengiriman pesan tersebut dikirimkan secara resmi melalui nomor 085218181722 berdasarkan hasil pengisian Skrining Riwayat Kesehatan yang telah di isi oleh peserta pada Aplikasi Mobile JKN dan memiliki resiko penyakit kronis. Harapannya, peserta melakukan konsultasi kesehatan lebih lanjut dengan dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempat peserta terdaftar.

“Program Whatsapp Blast Skrining Riwayat Kesehatan ini, kami laksanakan sejak bulan Juni dan menargetkan satu juta peserta, untuk menindaklanjuti hasil skrining,” tambah Andi.

Lebih lanjut, guna meningkatkan kolektibilitas pendapatan iuran melalui edukasi kepada peserta terkait pembayaran iuran bagi segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja (BP) yang memiliki tunggakan iuran dua sampai 11 bulan, petugas BPJS Kesehatan Cabang Semarang secara rutin melakukan telekolekting. Sedangkan, untuk umur tunggakan 12 -24 bulan Kader JKN akan melakukan kunjungan langsung ke peserta.

“Ada lagi, bagi peserta yang sebelumnya telah melakukan pendaftaran sebagai Peserta PBPU, namun lupa membayarkan iuran pertama, kami juga mengingatkan peserta melalui whatsapp. Pada pesan tersebut tertulis nama, kelas dan iuran yang harus dibayarkan oleh peserta melalui virtual account. Pastikan data yang muncul pada proses pembayaran telah sesuai dengan data anda ,” kata Andi.

Adapun, saat ini tarif iuran Program JKN perbulan pada kelas 1 senilai Rp. 150.000,- , pada kelas 2 senilai Rp.100.000 dan kelas 3 senilai Rp. 35.000. Untuk melakukan pendaftaran sebagai Peserta JKN, masyarakat dapat mengakses layanan pendaftaran melalui Aplikasi Mobile JKN, Pandawa (Pelayanan Admnistrasi Melalui Whattsapp) di nomor 08118165165, Care Center 165, serta kanal layanan di kantor cabang, BPJS Kesehatan Keliling dan Mal Pelayanan Publik.

Andi kembali mengingatkan, apabila ditemukan pesan singkat selain kedua pesan tersebut, peserta dapat memastikan kembali kebenaran informasi dengan menghubungi lebih lanjut ke Kantor BPJS Kesehatan Cabang Semarang. Pada dasarnya BPJS Kesehatan tidak pernah memberikan informasi palsu, dimulai dari meminta Nomor Induk Kependudukan (NIK), pemberian hadiah, atau pesan-pesan lainnya seperti permintaan bantuan sosial hingga meminta peserta untuk mengirimkan sejumlah uang ke nomor rekening yang berifat perorangan.

“Pesan yang kami kirimkan murni edukasi dan reminder terkait Program JKN, saya mohon masyarakat tetap waspada, jika ditemui pesan-pesan semacam itu mohon diabaikan saja. Jika ternyata salah satu dari peserta menjadi korban penipuan segera laporkan kepada pihak berwajib,” tegas Andi.

Saat ini BPJS Kesehatan, gencar memanfaatkan berbagai lini untuk memastikan Peserta JKN telah aktif kepesertaannya, dan peserta terinfo berbagai informasi terbaru seputar pelayanan kesehatan Program JKN. Namun pihaknya berkomimen melindungi dan memberikan pelayanan terbaik, salah satunya dengan mencegah disinformasi demi menjaga kepercayaan peserta terhadap BPJS Kesehatan.

Seperti halnya Suhartini, warga yang berdomisili di Sambiroto ini mengaku memperoleh pesan edukasi untu tindak lanjut Skrining Riwayat Kesehatan di poselnya. Ia menuturkan memang dirinya sudah melakukan skrining di Aplikasi Mobile JKN sejak semester pertama.

“Memang, dari hasil skrining saya memiliki resiko diabetes melitus, dan pada skrining tersebut saya diarahkan untuk berkonsultasi pada fasilitas kesehatan tempat saya terdaftar. Namun, ya biasa ya karena saya tidak ada keluhan yang berarti saya belum ke dokter,” ucapnya.

Namun, dengan ia menerima pesan pengingat untuk melakukan konsultasi dokter, Suhartini sangat berterima kasih, secara tidak langsung dirinya diingatkan untuk menangani permasalahan kesehatannya sedini mungkin.

“Ya, saya senang-senang saja diingatkan, supaya jaga kesehatan disuruh untuk konsultasi dokter. Sudah tidak perlu bayar, saya diingatkan pula,” ucapnya. (ris)

Leave A Reply

Your email address will not be published.